Empat kantor cabang Bank JPMorgan Chase di Phoenix dan kantor pusat New York Times di New York, Rabu, telah menerima amplop berisi bubuk putih yang mencurigakan ketika gelombang yang mengancam pengiriman pos di Amerika Serikat meluas.
Lebih dari 45 surat ancaman telah diterima sejak Senin di lembaga keuangan di sedikitnya 11 negara bagian, kata jurubicara FBI Richard Kolko.
"Sebagian besar dari surat-surat itu memuat bahan bubuk dengan komunikasi mengancam," katanya.
Tidak ada bahan berbahaya yang telah dikenali tapi lebih banyak percobaan akan dilakukan di laboratorium regional, katanya.
Pemerintah AS selalu berjaga-jaga bagi surat seperti itu setelah insiden pada 2001 di mana sejumlah amplop yang dimuati bubuk anthrax menewaskan lima orang.
Saat ditanya surat bank itu dikirim oleh hanya seorang pengirim pos, Kolko mengatakan, "memang ada benang merahnya".
Kantor Federal Deposit Insurance Corporation (Lembaga Penjaminan Simpanan-nya AS) di sebuah daerah di Dallas juga menerima sepucuk surat yang mencurigakan itu.
Kolko mengungkapkan, FBI belum bisa menentukan keterkaitan di antara semua insiden pengiriman surat itu
Jurubicara Times, Catherine Mathis mengatakan polisi telah dipanggil pagi itu setelah seorang pegawai di lantai 13 membuka amplop yang dialamatkan ke surat kabar tersebut.
"Bahan butiran kecil putih berada dalam amplop itu. Polisi kota New York telah dipanggil dan sekarang tengah berada di tempat untuk menyelidiki," katanya dalam satu pernyataan.
Catherine menambahkan, lobi gedung di mana Times bermarkas telah ditutup dan mengonfirmasikan bahwa tidak ada seorang pun yang telah dikirim ke rumah sakit.
"Orang dapat masuk dan keluar dari gedung itu. Bahannya akan diteliti," katanya.
Di Phoenix, tidak ada pekerja di bank yang dirawat karena suatu gejala penyakit, kata Kapten Shelly Jamison, seorang jurubicata bagian pemadam kebakaran Phoenix.
FBI, Inspektur Pos AS dan pihak berwenang setempat sedang menyelidiki surat-surat itu. Surat itu diterima di cabang Arizona, California, Colorado, Georgia, Illinois, New Jersey, New York, Ohio, Oklahoma, Texas dan Wasington D.C.
JPMorgan Chase & Co pekan lalu mengungguli Citigroup Inc untuk menjadi bank terbesar AS. Bank itu dengan agresif memperoleh aset lain ketika sistem keuangan AS melemah, termasuk aset bank Washington Mutual Inc.
Kolko mengatakan, ia tidak mengetahui hubungan antara surat-surat itu dengan krisis dalam sistim keuangan di AS dan dunia.